EKONOMIHEADLINE

Kering Kerontang, Petani di OKU Timur Belum Lakukan Musim Tanam

×

Kering Kerontang, Petani di OKU Timur Belum Lakukan Musim Tanam

Sebarkan artikel ini
Hingga akhir Oktober 2023 petani baik petani sawah irigasi teknis maupun tadah hujan di Kabupaten OKU Timur belum memulai musim tanam.
Hingga akhir Oktober 2023 petani baik petani sawah irigasi teknis maupun tadah hujan di Kabupaten OKU Timur belum memulai musim tanam. Foto: ade/idepublik.com

MARTAPURA, IDEPUBLIK.COM – Hingga akhir Oktober 2023 petani baik petani sawah irigasi teknis maupun tadah hujan di Kabupaten OKU Timur belum memulai musim tanam.

Pasalnya, lahan persawahan mereka masih kering kerontang. Hujan yang belum kunjung datang membuat banyak lahan pertanian terbengkalai, kalaupun ada yang melakukan penanaman itupun menggunakan sumur bor.

Pantaun di lapangan, kekeringan masih melanda lahan persawahan baik irigasi teknis maupun tadah hujan. Petani pun tidak bisa melakukan tanam selang berupa palawija, lantaran cuaca ekstrim dengan panas menyengat membuat tanaman banyak mati.

Petani berharap hujan segera turun, sehingga aktivitas pertanian kembali normal. “Kalau kondisinya seperti ini kami tak bisa berbuat banyak Pak. Ya, nunggu sampai musim hujan tiba,” kata Darno petani di wilayah Buay Madang.

Sebagai petani sawah irigasi teknis, saat ini belum melakukan musim tanam. Biasanya musim tanam Oktober-Maret sudah dimulai, tapi belum bisa. “Memang ada yang memulai musim tanam, tapi pakai sumur bor, sementara mmebuat sumur bor harganya mahal,” imbuhnya.

Senada disampaikan Jamiludin, warga Martapura yang setiap tahunnya aktif menanam palawija dan berkebun jeruk. Ia mengaku, sebagian lahan sawah tadah hujan dibiarkan sementara sampai ada hujan. “Lahan sawah tadah hujan kami belum diolah, soalnya kering dan sulit air,” kata Jamil.