Sebagai petani sawah irigasi teknis, saat ini belum melakukan musim tanam. Biasanya musim tanam Oktober-Maret sudah dimulai, tapi belum bisa. “Memang ada yang memulai musim tanam, tapi pakai sumur bor, sementara mmebuat sumur bor harganya mahal,” imbuhnya.
Senada disampaikan Jamiludin, warga Martapura yang setiap tahunnya aktif menanam palawija dan berkebun jeruk. Ia mengaku, sebagian lahan sawah tadah hujan dibiarkan sementara sampai ada hujan. “Lahan sawah tadah hujan kami belum diolah, soalnya kering dan sulit air,” kata Jamil.
Selain menanam padi sawah tadah hujan ia pun berkebun jagung dan jeruk, saat ini lahan perkebunannya terpaksa dibaut sumur bor untuk menyiram tanaman jeruk. “Kalau gak disirim bisa mati, ini saja sudah ada yang layu daunnya, sementara kebun jeruknya mulai berbuah,” ucapnya.*