KARYA ILMIAHTak Berkategori

MELESTARIKAN AKSARA ULU KOMERING

×

MELESTARIKAN AKSARA ULU KOMERING

Sebarkan artikel ini
Anwar Anas SH
Anwar Anas SH

Aksara ulu atau ka ga nga di gunakan hampir di semua daratan Sumatra bagian selatan yaitu kerinci, Bengkulu, lampung, Bangka Belitung, untuk di Sumatra selatan sendiri memiliki beranekaragam font atau mode aksara ulu dari mulai font musi, ogan, pasema dan komering.

Aksara ka ga nga atau aksara ulu saat ini masih belum banyak di kenal oleh kaum muda, aksara ka ga nga hanya diketaui dan bisa di baca oleh kaum tua yang hidup di era tahun 1950 sampai 1960, para nenek moyang lebih memahami aksara ulu ini di bandingkan aksara latin karena aksara ulu adalah tulisan yang sering mereka gunakan dalam setiap interaksi dengan sesama manusia selain aksara arab pegon.

Bahkan di era jaman kesultanan  Palembang aksara ulu masih di pakai meskipun kesultanan palembang telah menetapkan aksara arab pegon sebagai aksara resmi kesultanan palembang, di buktikan aksara aksara surat tanah atau cap milik pesirah atau kepala kampung mengunakan dua aksara yaitu aksara ka ga nga dan arab pegon.

Manuskrip aksara ulu masih sedikit ditemukan dikarenakan di simpan oleh pihak keluarga sementara mereka enggan membuka dan memamerkan aksara ulu peninggalan nenek moyang mereka karena di anggap jimat atau mantra akibat tidak bisa mengartikan aksara ka ga nga, padahal dalam aksara ulu itu hanyalah sebuah syair, aturan adat, bahkan catatan harian.