“Kartu ini sederhana tapi bermanfaat. Dengan adanya kartu hafalan, santri bisa tahu target hafalannya, ustadz juga bisa lebih mudah memantau. Harapannya, hafalan mereka lebih tertata, tidak lagi asal-asalan,” ujar Rahmawati, mahasiswa pelaksana KKN individu Universitas Nurul Huda.
Tahapan Kegiatan
Program KKN individu ini dilaksanakan dengan beberapa langkah, mulai dari observasi kondisi santri, mendesain dan mencetak kartu tasrif, sosialisasi penggunaan kartu, hingga pendampingan pembelajaran secara klasikal maupun kelompok kecil.
Evaluasi dilakukan melalui uji hafalan santri, sementara capaian mereka dicatat dan dipantau melalui kartu masing-masing.
Respon Positif dari Pondok
Inovasi ini mendapat sambutan hangat dari pihak pesantren. Menurut Ustadz zuhri, salah satu pengajar Pondok Pesantren Nurul Huda 2, kehadiran kartu hafalan menjadi solusi praktis dalam membantu santri.
“Selama ini, kami agak kesulitan mengontrol hafalan santri satu per satu. Dengan kartu ini, perkembangan hafalan bisa terlihat jelas. Jadi lebih mudah untuk membimbing dan memberi perhatian khusus bagi santri yang tertinggal,” tuturnya.
Senada disampaikan Ustadzah Fatimah, pengajar bidang bahasa Arab. “Kartu hafalan ini membuat santri lebih disiplin. Mereka jadi merasa punya tanggung jawab untuk mencapai target, karena capaian mereka dicatat dan dipantau. Inovasi sederhana ini sangat membantu kami,” ungkapnya.

 
									










