Mendagri Tito Karnavian Buka Rakornas BPSDM 2024
IDEPUBLIK.COM – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi, SH. M.S.E mendampingi Menteri Dalam Negeri (Memdagri) Republik Indonesia (RI) M. Tito Karnavian membuka Rakornas Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) 2024 di The Zuri Transmart Palembang, Jumat (1/11/2024).
Rakornas tersebut mengambil tema “Kolaborasi Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Pemerintahan Dalam Negeri Dalam Menyukseskan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045”.
Dalam sambutannya Mendagri Tito Karnavian mengatakan SDM adalah kunci mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Kita tahu bahwa ada beberapa survei dari lembaga-lembaga internasional yang meyakini seperti IMF tahun 2040- 2045 itu Indonesia akan menjadi negara kekuatan ekonomi nomor 5 dan nomor 4 di dunia. Itu yang kita sebut dengan Indonesia emas,” jelas Tito.
Lebih jauh Tito mengatakan berdasarkan Survei Internasional, Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor 4 dan 5. Hal ini menandakan bahwa Indonesia akan menjadi negara maju, yang ditandai dengan banyaknya dipenuhi kelas menengah yang bisa memiliki rumah, kendaraan dan bisa menyekolahkan anaknya hingga memiliki uang untuk liburan.
Kedepan kata Tito pertarungan antar negara juga akan lebih menggunakan cara yang non militer. Penggunaan instrumen tradisional militer akan jauh berkurang karena dibangun nilai-nilai konstruktif untuk membuat dominasi kompetisi antar negara dan bertahan tidak lagi menggunakan cara-cara kekerasan.
“Dimana sekarang yang terpenting dominasi itu dilakukan ekonomi. Siapa yang bisa menguasai ekonomi dia akan menguasai dunia dan ketika bicara ekonomi maka elemen terpenting adalah kemampuan produksi Siapa yang bisa memproduksi paling masif membanjiri negara lain dia akan menguasai,” ujar Tito.
Menurut Tito SDM menjadi kunci utama asalkan bonus demografi yakni generasi produktif dan muda di Indonesia benar-benar terdidik dan terlatih.
Menurutnya bonus demografi jangan hanya membuat bangga karena banyaknya generasi muda justru akan menjadi problematik ketika mereka tidak terdidik dan terlatih.