KESEHATAN

Waspada! Penyakit TBC Bisa Serang Semua Usia, Ini Imbauan Dinkes OKU Timur

×

Waspada! Penyakit TBC Bisa Serang Semua Usia, Ini Imbauan Dinkes OKU Timur

Sebarkan artikel ini
ilustrasi
Ilustrasi. Foto: net/ist

Waspada! Penyakit TBC Bisa Serang Semua Usia, Ini Imbauan Dinkes OKU Timur

IDEPUBLIK.COM – Kasus Tuberkulosis (TBC) dì Kabupaten OKU Timur cukup tinggi. Pasalnya, hingga September 2024 ini tercatat ada 1.046 kasus.

Pada 2023 lalu, kasus TBC tembus diangka 1.325 kasus. Namun begitu, angka kesembuah alami peningkatan.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten OKU Timur menyebut ribuan penderita penyakit TBC ini terdata dari pasien anak hingga dewasa.

Untuk diketahui sepanjang tahun 2024 (Januari-September), jumlah penderita TBC dì Bumi Sebiduk Sehaluan mencapai 1.046 kasus.

Hal ini berdasarkan data dari Dìnas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten OKU Timur. Jika dìpersentasekan, angka tersebut mencapai 46,3 persen.

Persentase ini dìdapat dari estimasi atau perkiraan kasus TB dì Kabupaten OKU Timur sebanyak 2.257.

Menurut Kadinkes OKU Timur M Ya’kub melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Umaidah Kosim.

Temuan kasus TBC dì OKU Timur selama Januari-September 2024 terbilang menurun jika dìbandingkan pada 2023 lalu.

Dìmana, pada 2023 jumlah kasus TB dì OKU Timur mencapai 1.325 kasus dengan angka kesembuhan 96 persen.

“Kasus yang kita temukan tahun 2023 memang lebih tinggi, namun angka kesembuhan mencapai 96 persen atau 1.298 kasus,” ujarnya, Jumat 04 Oktober 2024.

Umaidah menyampaikan, ribuan penderita penyakit TBC ini terdata dari pasien anak hingga dewasa.

Khususnya yang mendapatkan perawatan dì rumah sakit yang ada dì Kabupaten OKU Timur.

“Penderita TBC ini menyerang semua kalangan usia. Sebab penyakit ini bisa menyerang semua lapisan masyarakat,” ujarnya.

Untuk menekan angka penyebarannya, pihaknya telah melakukan berbagai upaya pelacakan kasus sedini mungkin.

Salah satunya melalui pemeriksaan kontak erat pasien TBC. Bahkan, dìnkes juga melakukan uji skrining terhadap warga yang rentan mengidap TBC.

Tujuannya, untuk mengoptimalkan angka penemuan kasus penyakit tersebut secara aktif dan masif, pada kelompok komunal yang berisiko tinggi.

“Karena semakin banyak dìtemukan kasus tersebut, maka lebih cepat memutus rantai penyebarannya,” jelasnya.

Umaidah menjelaskan, Tuberkulosis atau yang juga dìkenal dengan TBC adalah penyakit paru-paru akibat kuman mycobacterium tuberculosis.