“Pembeliannya sekarang by order. Uang diberikan kepada peternak susu nya menyusul. Karena jika tidak demikian maka tidak akan kebagian, ” jelasnya.
Bukan hanya itu, kedepan kita akan mengatur bagaimana caranya agar bisa bekerjasama dengan perusahaan swasta yang membutuhkan daging untuk konsumsi pekerjanya.
“Jadi jangan khawatir tidak laku atau tidak ada yang membeli. Karena daging kambing sangat di minati seperti halnya daging sapi, ” jelasnya.
Sedangkan gabungan kelompok peternak kambing mengatakan untuk saat ini populasi kambing di desa tersebut sudah mencapai lebih dari 5 ribu ekor. Jumlah tersebut masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging kambing untuk beberapa kecamatan saja.
“Banyak peternak atau gabungan peternak kambing. Namun untuk memenuhi kebutuhan OKU Timur saja masih belum memadai. Masyarakat saat ini sudah berlomba-lomba untuk beternak kambing, ” katanya.