“Kami melihat pentingnya pendekatan yang lebih ilmiah dalam menilai kemampuan mengaji siswa. Assesmen kognitif ini memungkinkan kami untuk tidak hanya melihat hasil akhir, tetapi juga proses belajar yang dilalui oleh setiap anak,” ujar ustadzah Kiki, salah satu pengajar di TPA Tsalis Baiturahman.
Respon dari para orang tua dan siswa sangat positif. Banyak yang merasa bahwa metode ini membantu mereka memahami sejauh mana anak-anak mereka telah berkembang dalam mempelajari Al-Qur’an.
“Saya merasa sangat terbantu dengan adanya assesmen ini. Saya jadi tahu area mana yang perlu lebih diperhatikan dan bagaimana cara mendukung anak saya belajar lebih baik,” kata salah satu dari orang tua murid.
Dengan penerapan assesmen kognitif ini, TPA Tsalis Baiturahman berharap dapat menjadi pelopor dalam penerapan metode penilaian yang lebih modern dan efektif dalam pendidikan agama.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan menghasilkan generasi yang lebih cerdas dan berakhlak mulia.*