Pantauan idpublik.com, lahan jagung yang terendam banjir selain terjadi di Desa Tanjugkemala Barat, juga terjadi d Desa Kotabaru, Desa Peracak, dan daerah lainnya yang berdampingan dengan bibir sungai.
Banjir merendaam lahan perkebunan warga tersebut lebih dari 24 jam, jika kondisi ini terus terjadi tidak menutup kemungkinan petani akan menderita kerugian.
“Sudah dua kali lahan kebun jagung kami terkena banjir. yang parah adalah kejadian yang kedua, banyak batang jagung roboh,” ungkap Mang Cik, salah seorang petani yang terdampak banjir.
Dirinya mengaku jika banjir tak kunjung surut, maka dipastikaan petani akan mengalami kerigian.
“Biaya sudah banyak keluar, dari proses tanam, pemupukan dan perawatan lainnya,” terangnya*