Dinamika pemimpin saat ini berbeda dengan masa lalu, tuntutan berfikir kreatif dan berwawasan luas wajib ada di setiap jiwa pemimpin.
“Pesan untuk generasi muda jangan takut untuk bermimpi, karena dari mimpi tujuan hidup jelas dan cita-cita akan tergambar dengan baik,” ujarnya.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari 2 malam, peserta training dididik untuk proaktif dan berkarakter cendekiawan muda dengan loyalitas pada Ikatan, kepemimpinan yang berakhlak mulia.
Terpisah, Master Of Training Preli Yulianto, S.P. mengatakan perkaderan ini merupakan upaya dalam membentuk kader IMM yang berloyalitas pada Ikatan. Dengan Falsafah perkaderan pendekatan Pedagogi kritis diharapkan berupaya menyadarkan nalar kritis calon kader terhadap realitas sosial. Basic kader akan terbentuk karakter paradigma intelektual yang kritis, solutif, dan kontributif.
“Meminjam kata ideolog IMM Pak Djazman bahwa pengembangan organisasi IMM akan berorientasi kepada kualitas anggota dari pada sekadar memperbesar jumlahnya. Hal itu jelas IMM adalah organisasi kader, organisasi bukan massa, bukan mencari banyak anggota, kuantitas saja, tetapi mencari kader yang berkualitas,” ujar Prely pada awak media pada Selasa (15/10/2024)
“IMM harapannya mampu mentarformasikan gerakan melalui penguatan sumberdaya kader (Perkaderan), kemandirian kader (ekonomi), dan membangun relasi jejaring sosial (politik Ikatan Adiluhung). Hal itu disebut dengan gerakan kekinian Tri Orientasi, Narasi untuk Aksi. Sebagai mana semboyan Anggun dalam Moral Unggul dalam Intelektual,” ujar Prely yang merupakan juga penulis buku Catatan Tinta Emas dari Narasi menuju Aksi itu.
Adapun Tim Instruktur DAD IMM OKU Timur tersebut diantaranya: Master Of Training, IMMawan Preli Yulianto, Sekretaris Of Training IMMawan M. Vicky Bagas Saputra, Imam Of Training IMMawati Widya Astutik, dan IMMawan Ikhwanul Muslimin, Ketua Observer IMMawati Betty Triyani, dan Anggota Observer: IMMawan Arman, IMMawan Fandi, IMMawati Putri, dan IMMawati Nelli Suci Rahayu. (Ril IMM)