HEADLINESUMSEL

Gubernur Herman Deru Resmikan 3 Jembatan yang Sudah Lama Dinanti-Nantikan Warga OKU 

×

Gubernur Herman Deru Resmikan 3 Jembatan yang Sudah Lama Dinanti-Nantikan Warga OKU 

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sumsel H. Herman Deru meresmikan infrastruktur 3 Jembatan sekaligus di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) yakni Jembatan Bong Desa Lontar,  Jembatan Air Terentang Lubuk Batang Lama, Jembatan Air Kurup Lubuk Batang, di Desa Lontar, Kecamatan Muara Jaya Kabupaten OKU, Sabtu (27/8) siang. 
Gubernur Sumsel H. Herman Deru meresmikan infrastruktur 3 Jembatan sekaligus di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) yakni Jembatan Bong Desa Lontar,  Jembatan Air Terentang Lubuk Batang Lama, Jembatan Air Kurup Lubuk Batang, di Desa Lontar, Kecamatan Muara Jaya Kabupaten OKU, Sabtu (27/8) siang. Foto: Humas Pemprov Sumsel

BATURAJA, IDEPUBLIK.COM – Gubernur Sumsel H. Herman Deru meresmikan infrastruktur 3 Jembatan sekaligus di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) yakni Jembatan Bong Desa Lontar,  Jembatan Air Terentang Lubuk Batang Lama, Jembatan Air Kurup Lubuk Batang, di Desa Lontar, Kecamatan Muara Jaya Kabupaten OKU, Sabtu (27/8) siang.

Pembangunan yang dilakukan Gubernur Herman Deru ini memang telah lama dinantikan warga Kabupaten OKU.

Selain dapat menghubungkan masyarakat antar desa, adanya jembatan ini juga dapat semakin menggerakkan perekonomian karena memudahkan distribusi berbagai komoditas hasil pertanian dan perkebunan di daerah.

“Dengan akses jalan yang bagus dan pembangunan jembatan ini, harapan kita potensi yang ada di daerah OKU khususnya Desa Lontar akan semakin mudah dilihat orang dan orang luar arau warga rantau semakin tertarik kesini,” jelasnya.

Meski jembatan ini sudah bagus namun menurutnya masih perlu didukung pelebaran jalan di sekitarnya. Untuk itu Ia meminta warga membantu Pemkab menyediakan lahan untuk kepentingan bersama.

Selain mendorong Pemkab OKU menambah fasilitas jalan, Pemprov Sumsel juga mendorong Pemkab melakukan pembangunan pasar di Desa Lontar. Sehingga warga tak perlu jauh-jauh lagi berbelanja ke desa seberang dan bisa menjual hasil pertanian dan perkebunan mereka.

“Kalau sudah ada tanahnya laporkan ke Bupati. Tidak apa-apa kecil-kecil dulu dan bedakan hari operasionalnya dengan desa di depan,” jelasnya.