Kedua menghargai keragaman. Mempromosikan keragaman budaya, agama, dan latar belakang untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi institusi.
Ketiga Tim yang solid. “Membangun tim kohesif dengan anggota yang memiliki kemampuan dan keahlian berbeda-beda untuk efektivitas maksimal,” terang Prof Saipul.
Selanjutnya yang keempat kepemimpinan inklusif. Mengembangkan kepemimpinan partisipatif yang mempromosikan keterlibatan semua anggota institusi dalam pengambilan keputusan.
Dan yang kelima kata Prof Saipul adalah manajemen konflik. “Mengelola konflik secara efektif dan konstruktif untuk mempromosikan kerja sama dan meningkatkan kualitas keputusan organisasi,” jelasnya.
Untuk itu dalam organisasi institusi pentin untuk menghargai keahlian. Hal ini bertujuan penghargaan terhadap keahlian menciptakan keseimbangan dalam organisasi dan mengurangi praktik nepotisme yang merugikan.
“Kadang mereka yang memiliki keahlian lebih setia karena mereka merasa dihargai karena kemampuannya, bukan nepotismenya”









