SUMSEL

Muktamar IMM ke-XX: Meneguhkan Gerakan Inklusif Berkemajuan bagi Masa Depan Bangsa

×

Muktamar IMM ke-XX: Meneguhkan Gerakan Inklusif Berkemajuan bagi Masa Depan Bangsa

Sebarkan artikel ini
Muktamar ke-20 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang dihelat di Komplek Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan (1-3 Maret 2024) kali ini mengangkat tema "Bersatu Menuju Indonesia Berdaulat". Foto: IST
Muktamar ke-20 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang dihelat di Komplek Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan (1-3 Maret 2024) kali ini mengangkat tema "Bersatu Menuju Indonesia Berdaulat". Foto: IST

PALEMBANG, IDEPUBLIK.COM – Muktamar ke-20 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang dihelat di Komplek Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan (1-3 Maret 2024) kali ini mengangkat tema “Bersatu Menuju Indonesia Berdaulat”.

Pembukaan Muktamar IMM ke-20 sukses dihadiri dan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia pada Jumat (01/03/2024) di Main Dining Hall, Jakabaring Sport City, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM), Abdul Musawir Yahya, menyampaikan sambutannya di pembukaan Muktamar ke-20 di Palembang pada tanggal 1 Maret 2024.

Dalam sambutannya, Abdul Musawir Yahya menekankan pentingnya transisi kepemimpinan IMM di level nasional sebagai langkah untuk melakukan perbaikan dan pembaharuan dalam tubuh gerakan IMM.

Setelah dua puluh tujuh bulan kepemimpinan, Abdul mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan untuk menyelesaikan tugasnya. Dia menekankan bahwa Muktamar ini adalah kesempatan bagi IMM untuk melakukan ijtihad intelektual guna menerjemahkan masalah kebangsaan dan merumuskan solusi produktif.

Dalam upaya untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi IMM, Abdul dan jajaran pimpinan IMM telah merumuskan gagasan Inklusif-Berkemajuan sebagai pilar bangunan gerakan di masa mendatang.

Abdul menjelaskan bahwa konsep Inklusif-Berkemajuan bukanlah sesuatu yang muncul begitu saja, melainkan merupakan hasil dari refleksi dan analisis kritis terhadap tantangan dan agenda IMM selama beberapa dekade terakhir. Hasil dari analisis tersebut terwujud dalam tujuh pilar gerakan Inklusif-Berkemajuan, yang diumumkan dalam Muktamar ini.

Pilar-pilar tersebut antara lain: Pertama, Gerakan Ilmu: IMM menegaskan dirinya sebagai gerakan ilmu yang berorientasi pada penyelesaian masalah lingkungan, kemanusiaan, keummatan, dan kebangsaan.

Kedua, Gerakan Ekonomi: IMM berkomitmen sebagai gerakan ekonomi yang bertujuan mencapai kemandirian kader IMM dan masyarakat Indonesia.

Ketiga, Gerakan Politik Kebangsaan: IMM bersikap independen dalam memberikan solusi konstruktif secara ilmiah dan terlibat aktif dalam politik kebangsaan.

Keempat, Penghormatan Terhadap Perempuan: IMM menjunjung tinggi martabat dan hak-hak perempuan.

Kelima, Penyelamatan Lingkungan Hidup: IMM berkomitmen pada penyelamatan lingkungan hidup sebagai bagian dari keberlangsungan alam dan manusia masa depan.

Keenam, Adaptasi Teknologi: IMM berusaha adaptif dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi yang berkeadaban.

Ketujuh, Penguatan Identitas Kebangsaan dan Kebhinekaan: IMM bertujuan memperkuat identitas kebangsaan sekaligus kebhinekaan dalam mewujudkan ketertiban dan keamanan dunia.

Dengan menguatkan tujuh pilar tersebut, IMM berharap dapat menjadi kekuatan yang lebih inklusif dan progresif dalam menanggapi dinamika kebangsaan dan global. “Muktamar ke-XX ini diharapkan menjadi tonggak awal bagi perubahan yang positif dan berkelanjutan bagi IMM sebagai gerakan mahasiswa yang berpengaruh di Indonesia,” pungkas Abdul.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si menyampaikan syukur pembukaan Muktamar akhirnya terlaksana dan pertama kali dihadiri oleh Presiden RI.