“Ada kegelisahan pada jiwa muda sang penulis bahwasanya ada kesenjangan antara cita-cita dengan realita. Kepincangan dalam implementasi menggerakkan Penulis untuk mencoba mencari problem solving dengan menawarkan resolusi dari narasi menuju aksi dalam catatan tinta emas,” ujar H. Prioyitno, S.Pd., M.M selaku Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah OKU Timur.
“Kehadiran buku ini menjadi awal dalam memperkaya basis keilmuan kader, memahami narasi untuk direalisasikan dalam gerakan nyata. Buku Catatan Tinta Emas, Dari Narasi Menuju Aksi ini karya kader IMM Sumatera Selatan, semoga mampu menjadi pelopor gerakan yang bertumpu pada narasi, narasi untuk aksi nyata, untuk Indonesia berdaulat. Dalam momentum Muktamar IMM ke-20 ini menjadi sebuah refleksi, jadikan ini Kongres besar dalam merevitalisasi gerakan IMM untuk lebih baik lagi,” terang Robiyatul Maulana, M.H selaku Ketua Umum DPD IMM Sumatera Selatan.
“Muktamar XX Palembang merupakan hasil dari Ikhtiyar bersama bukan Individu. Maka moment (Muktamar XX) menjadi Ikhtiyar menyatakan Narasi menjadi Aksi dan tidak hanya berkutat pada Narasi. Buku ini dapat menjadi gambaran tentang kompleksitas hal tersebut. Semua yang perlu diketahui tentang IMM terekam baik dalam buku ini. Maka Dengan diluncurkannya pada Muktamar ke XX diharapkan dapat menjadi sumbangsih nyata Kader Sumatera Selatan terhadap Ikatan,” ungkap M. Agung Rizky, S.Ag., M.Pd selaku Sekretaris Umum DPD IMM Sumatera Selatan.
“Ide dan gagasan semestinya tidak berhenti pada forum dan tulisan semata. Sebagai kader IMM dengan intelektualisme sebagai ruhnya, sudah saat nya semua wacana dan narasi di ejawantahkan dalam bentuk aksi nyata. Melalui buku catatan tinta emas ini kader IMM bisa memulai langkah langkah gerakan IMM yang lebih startegis dan solutif,” ujar Calits Mumbahij Bahi, M.Pd selaku Ketua Korps Instruktur Nasional.
Dalam buku Catatan Tinta Emas, Dari Narasi Menuju Aksi terdapat 3 Substansi pembahasan: (1) Kritik dan Tawaran Narasi; (2) Menelaah atau kajian peran organisasi kembali ke kiblat gerakan; dan (3) Gerakan Intelektual progresif IMM.
Meskipun dibahas dalam esai yang singkat, namun poin penting narasinya bisa kita temukan dan implementasikan dalam gerakan IMM kini dan nanti. Narasi inilah yang penulis tawarkan untuk resolusi IMM maupun gerakan IMM dalam kumpulan tulisan yang diharapan bisa menjadi narasi menuju aksi nyata (action).
Buku Catatan Tinta Emas, Dari Narasi Menuju Aksi dengan ukuran dan tebal: 14,8 x 21 cm; xii + 170 halaman, ISBN: 978–623–6222–55–3, Cetakan Kedua, Januari 2024. Buku dengan prolog Abdul Musawir Yahya, S.Sy., M.H. selaku Ketua Umum DPP IMM Periode 2021-2023. Sedangkan epilog ialah Dr. Ir. Mukhtarudin Muchsiri, M.P selaku Wakil Ketua PWM Sumatera Selatan Membidangi Majelis Pendidikan Kader dan Majelis Lingkungan Hidup. Minat buku tersebut bisa pesan di
Buku pada Muktamar IMM XX di Palembang diberiakan juga cinderamata yang dititipkan ke Ketua Umum DPP IMM, Abdul Musawir Yahya pada pembukaan untuk diberikan kepada Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. Joko Widodo, Bapak Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr. Agus Fatoni, M.Si selaku PJ. Gubernur Sumatera Selatan.
Dan juga pada tamu undangan ketika penutupan Muktamar IMM ke XX yakni H. Ridwan Hayatuddin, S.H., M.H selaku PWM Sumsel, H. Hamid Usman, S.H., M.H selaku Sekretaris UM Palembang, Dr. H. Abid Djazuli, S.E., M.M selaku Rektor UM Palembang, Dr. Sri Rahayu, S.E., M.M selaku Direktur Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Palembang, Ketua Umum DPP IMM terpilih Riyan Betra Delza. (Ril IMM)