Permasalahan ini sebenarnya tidak hanya terjadi pada siswa tetapi juga sebagian anak diwilayah Indonesia. Seiring dengan kemajuan teknologi menyimak cerita Bahasa inggris sekarang sedikit sekali yang bisa dipahami oleh para siswa.
Kehadiran gadget atau game telah menggantikan minat siswa menyimak cerita berbahasa inggris dengan metode story telling dan seperti yang kita ketahui dampak dari gadget tersebut adalah siswa jadi kurang belajar dan kurang memahami cerita berbahasa inggris.
Dengan demikian, pendampingan menyimak cerita berbahasa inggris dengan metode story telling sangat penting dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi penggunaan gadget pada anak-anak.Tujuan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini berfokus pada keterampilan dan menerapkan siswa dalam menyimak cerita berbahasa inggris dengan metode story telling pada pembelajaran bahasa inggris.
Hasil yang ingin dicapai adalah meningkatkan keterampilan menyimak cerita berbahasa inggris dengan metode story telling pada pembelajaran bahasa inggris dengan baik sesuai dengan materi yang diberikan,siswa sangat antusias dalam pengabdian ini dan senang pada materi keterampilan menyimak ini.
Hasil dari kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa metode yang diajarkan pada siswa berhasil menarik minat mereka untuk memahami dan menyimak cerita berbahasa inggris dengan metode story telling.
Selain jika dilihat dari seluruh aspek pada pendampingan meyimak cerita maka diperoleh rata-rata hasil skor yaitu 70% dilihat dari hasil tersebut, maka pendampingan menyimak cerita berbahasa Inggris dengan metode story telling di MI Nurul Huda meningkat.
Dimana dari hasil tersebut masuk kedalam kriteria siswa memahami menyimak cerita berbahasa inggris dengan metode story telling terlebih di jaman era digital banyak menggunakan gadget dimana siswa sering menggunakan game untuk bermain dari pada menyimak cerita berbahasa inggris dengan metode story telling. (*)