Selain itu, Fatoni juga meminta masyarakat Kabupaten OKU Timur untuk turut serta berpatisipasi dalam pengendalian inflasi yang berdampak pada kenaikan harga barang-barang pokok. Dia meminta mereka melaksanakan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), yakni menanam sendiri di pekarangan rumah seperti cabai merah, bawang, dan sayur-sayuran.
“Jika barang-barang atau bahan makanan pokok itu naik namanya inflasi, kalau barang-barang naik itu harus ada caranya. Untuk ibu-ibu dan bapak-bapak untuk yang di kampung itu bisa menghemat pangan, menanam di kebun, di pekarangan, menanam dengan tanaman-tanaman yang bisa dikonsumsi, sehingga tidak perlu beli jauh-jauh, dan jangan membuang-buang makanan,” ucap Fatoni.
Fatoi berpesan kepada petani dan pedagang agar tidak buru-buru menjual hasil panen keluar daerah. Dia meminta untuk mengutamakan kebutuhan wilayah masing-masing terlebih dahulu, terutama Provinsi Sumatera Selatan.
“Sehingga nanti pada saat harga naik, beras kita masih bisa mengkonsumsi itu. Contoh seperti stunting atau perkembangan anak yang terhambat, kalau perkembangan fisiknya terhambat maka perkembangan otaknya juga terhambat, itu kemudian yang membuat tidak maju,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati OKU Timur Lanosin berterima kasih atas kehadiran Pj Gubernur Provinsi Sumsel dan rombongan ke Desa Tanjung Mas. Dia juga menyampaikan aspirasi masyarakat yang menginginkan perbaikan infrastruktur jalan, khususnya dari Desa Sumedang Sari – BK 1 – BK 3 hingga perbatasan Lampung.
“Tadi memang benar Bapak Gubernur, kira-kira di tahun 2021 akhir, di situ para kepala desa berkumpul dan menyampaikan ingin sekali agar jalan dari Sumedang Sari sampai dengan BK 1 dan BK 3 tembus ke perbatasan Lampung,” ucap Lanosin.