Dalam pembangunan IPAL di Palembang, kata dia, pihaknya berkolaborasi dengan pemerintah Australia melalui Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur. Tak main-main, investasi yang ditanamkan untuk IPAL ini mencapai lebih dari Rp1,2 triliun. Dimana Australia memberikan hibah sebesar Rp600 miliar dan APBN dari Kementerian PUPR sendiri menganggarkan Rp640 miliar untuk pipa distribusi, transmisi arteri dan tersiernya.
“Kemudian untuk pembebasan lahan seluas 5,8 hektar dan juga sambungan rumahnya menggunakan APBD dari Kota Palembang dan Provinsi Sumatra Selatan,” jelasnya.
Lebih jauh Ia mengatakan investasi yang tak sedikit ini hendaknya dapat dimanfaatkan maayarakat dengan maksimal. Untuk itu Iapun meminta Pemprov dan Pemkot serta rekan media untuk bersama-sama mensosialisasikan ini ke masyarakat.
“Terimakasih untuk Australia yang telah memberikan hibah ini juga Pak Gubernur dan Walikota Palembang yang telah bekerjasama dengan baik. Mudah-mudahan ini mempererat hubungan ekonomis strategis kedua negara,” jelasnya.
Di tempat yang sama Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM mengatakan proyek setara 160 juta dolar Australia yang didanai Australia dan Indonesia ini akan menyediakan 8.000 sambungan rumah dan memberiman manfaat bagi 40.000 orang pada tahap awal. Setelah tahap selanjutnya selesai, 21.700 sambungan rumah akan dibuat dan memberiman manfaat bagi 100.000 orang.
“Kami sangat senang menyampaikan bahwa pembangunan instalasi pengolahan air limbah telah berjakan baik sejak dimulai bukan November 2022 dan saat ini telah selesai,” ujarnya.
Menurutnya ini adalah pencapaian yang luar biasa. Dimana akses terhadap sanitasi yang lebih baik akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Palembang dan akan membantu memperbaiki lingkungan sekitar.