“Iya, sementara katering dibuat pihak Yayasan buat siswa SIT kita stop. Sambil menunggu hasil, pemeriksaan BTKLPP Kelas I Palembang soal penyebab dugaan keracunan massal tersebut,” ujar Hesti, sapaan akrabnya.
Ia juga tidak menampik, informasi kalau siswa SIT sudah kembali sekolah. Namun, siswa SIT membawa bekal sendiri dari rumah demi keamanan. “Sudah ada pertemuan antara pihak sekolah dan komite, membahas terkait dugaan keracunan massal terjadi belum lama ini. Mengakibatkan, ratusan siswa masuk RS. Tetapi, perhari ini telah keluar semua atau nihil siswa diduga keracunan massal menjalani perawatan di RS,” sebutnya.
Kata dia, informasi dihimpunnya pihak sekolah akan menyebar quisioner kepada orang tua siswa, mampu memakai katering sekolah ke depannya atau tidak. Dan, tidak ada paksaan. “Katering Yayasan SIT, bisa kembali beroperasi jika telah memenuhi baku mutu kesehatan. Khususnya, masalah kehigienisan dan kebersihan. Sehingga, dugaan keracunan massal tidak berulang lagi,” tukasnya.
Pengelolaan katering ini, ke depannya jelas dalam pengawasan Dinkes Prabumulih. Tujuannya, tidak lain memastikan keamanan dan layak konsumsinya. “Dugaan sementara memang, adanya dugaan kontaminasi bakteri. Kemungkinan, bakteri e-Coli. Tetapi, kepastiannya menunggu hasil BTKLPP Kelas I Palemnang dalam waktu dekat agar segera keluar,” pungkasnya. (rin)