“Selama 2 periode, kepimpinannya. Pak Ridho, mampu menuangkan dan direalisasikan pemahaman nilai agama bersumber dari alquran. Wajar saya katakan, Pak Ridho layaj jadi Gubernur Sumsel. Masjid direnov tanpa bantuan pusat, Pemkot Prabumulih merenovasinya sendiri menggunakan APBD,” bebernya.
Ditingkat PBNU Pusat, akunya Prabumulih jadi pembicaraan karena dikenal kota rukun dan damai. Padahal, semua agama ada di Kota Nanas ini dan keberagamannya dan kemajemukannya.
“Ini tidak terlepas Wako Prabumulih luar biasa, juga kehadiran PCNU-nya,” sebutnya.
Wako Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM, kalau dirinya hanya merealiasikan apa ada dalam alquran kepada program pembangunannya. “Dahulunya, kalau mau bangun masjid minta sana sini. Buat sumbangan dipinggir jalan, selama 10 tahun sebagai Wako Prabumulih alhamdulillah tidak ada lagi,” bebernya.
Awalnya, aku Ridho, sekarang ini masyarakat bangun dulu. “Kalau tidak selesai, Pemkot Prabumulih melanjutkannya hingga selesai,” pungkasnya.
Bebernya, selain bangun dan rehab rumah ibadah. Program keagamaannya, yaitu bedah rumah, infak pegawai, sholat dan BTA, pemberian insentif, isbat nikah, melayat orang meninggal, sunnat doot to door, dan lainnya. “Ini hasil dari program kita dari layanan subuh, dan telah dirasakan serta manfaatnya sejauh ini. Dan, sangat disukai programnya,” tambahnya. (rin)