JAKARTA, IDEPUBLIK.COM – Saat ini kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih marak terjadi di tengah cuaca panas. Oleh karena itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni meminta untuk menindak tegas para pelaku pembakaran lahan dan hutan.
“Yang tak kalah penting lakukan penegakan hukum secara tegas terhadap pihak-pihak pelaku pembakaran,” ucap Fatoni Fatoni dalam Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Peningkatan Upaya Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2023 di Gedung Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Senin (19/10/2023).
Fatoni mengajak seluruh aparat penegak hukum, mulai dari pihak kepolisian hingga kejaksaan untuk menindak tegas pelaku pembakaran. Selain itu, pihaknya berencana menerjunkan tim ahli dalam penanganan karhutla di Sumsel.
“Demi menanggulangi Karhutla ini berbagai pihak kita libatkan, Pemprov Sumsel bersama Kodam, Polda, Kejati bahkan perusahaan,” tambahnya.
Bahkan Fatoni berencana juga akan mengelar pertemuan kembali guna mempertajam upaya pencegahan karhutla yang akan dilangsungkan pada tanggal 11 Oktober 2023 di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Lokasi tersebut dipilih karena daerah yang paling besar terjadi karhutla.
Fatoni juga menyampaikan kondisi lahan rawan kebakaran di Sumsel seluruhnya total 8.003 hektar. Sementara itu, lahan gambut yang dimiliki Sumsel seluas 1,2 juta hektar.
Sementara itu, tercatat sejak bulan Agustus hingga saat ini ada peningkatan titik panas yang cukup signifikan di Sumsel. Kondisi itu diperparah dengan terbatasnya sumber air untuk melakukan pemadaman, faktor angin yang kencang serta lokasi kebakaran yang sulit dijangkau.