“Tidak bisa kita pungkiri, karhutla kerap terjadi menyebabkan asap dimana-mana. Demi kesehatan, memang selayaknya memakai masker di luar rumah jika beraktivitas,” jelas Hesti.
Soal kualitas udara di Kota Nanas ini, kata Hesti, menunggu hasil pengukuran dilakukan DLH melalui UPTD Laboratoriumnya. “Sekarang ini, pengukuran kualitas udara di Prabumulih tengah dilakukan dan menunggu hasil,” ujar perempuan berjilbab ini.
Disinggung soal peningkatan kasus ISPA dan Pneumonia, sebagai dampak polusi udara akibat asap. Hesti menjelaskan, belum terlalu signifikan tetapi memang perlu diwaspadai. “Peningkatan kasus memang tidak terlalu signifikan, tetapi kita tetap lakukan langkah antisipasi dan pencegahan. Agar tidak membahayakan masyarakar, dan menganggu kesehatan,” pungkasnya. (rin)