HEADLINETOKOH

Dedy Mardiansyah, Politisi Muda Peduli Komering

×

Dedy Mardiansyah, Politisi Muda Peduli Komering

Sebarkan artikel ini
Dedy Mardiansyah
Dedy Mardiansyah

Seperti ungkapnya saat menjadi Sekretaris PKNU Buay Madang karena Abah Affandi Dewan Syuro PKNU OKUT. Jadi Ketua PKB Buay Madang karena dipercaya H. Imam Rodin yang Ketua Cabangnya. H. Rodin sebelumnya Ketua PCNU OKUT dimana Abah Affandi sebagai Rois Syuriyahnya. Hingga jadi Wakil Ketua Bidang Pendidikan, Dakwah dan Pesantren PPP OKUT karena perintah langsung Abah Affandi.

“Saat Pemilu 2019 itu, awalnya saya mau terus di PKB tidak diberi ruang oleh pengurusnya baik di OKUT maupun Sumsel. Tawaran malah jadi Caleg PKB Provinsi Bengkulu karena Ketuanya senior PMII. Saat itulah Abah ke rumah perintahkan agar Saya ke DPRD OKUT lewat PPP. Meskipun waktu sudah mepet, Saya berangkat. Alhamdulillah dapat suara 300-an,” tegas alumni MANH dan STKIP NH ini.

Jika tidak ada halangan, Pemilu 2024 ini adalah kali ketiga bagi Magister UIN Raden Fatah ini terdaftar sebagai Calon Anggota DPRD. Meski begitu, baru kali inilah dirinya memiliki ruang dan peluang yang mantap untuk berjuang di parlemen. Sebab dirinya mendapatkan dukungan penuh baik dari internal NH maupun PPP.

“Sejak awal Abah sudah beri restu untuk Saya bertugas di DPRD OKUT ini. Partai pun juga telah memberikan Saya posisi nomor urut 1 di Dapil OKUT 5 yang meliputi Buay Madang, Buay Madang Timur dan Buay Pemuka Bangsa Raja. Selama tidak ada perubahan restu dari NH maupun PPP, lahir batin Saya siap menceburkan diri di Komering. Apapun dan bagaimanapun. Semoga Allah restui,” tegas Wakil Ketua Yayasan PPNH Sukaraja ini.

Prioritas pembangunan OKU Timur, bagi Dedy, adalah pengembangan sumberdaya masyarakat di Kawasan Pesisir Sungai Komering. Utamanya melalui pendidikan dasar agama. Mayoritas mereka beragama Islam. Karenanya, pembangunan dan pengembangan Taman Pendidikan al-Quran (TPQ) Desa Pesisir Komering berbasis masjid dan musholla setempat menjadi fokusnya.

Mulai dari Sukaraja Tuha hingga Muncak Kabau. Setidaknya 3 sampai 5 TPQ yang akan dibangun. Tentu dengan sinergi dan kolaborasi banyak pihak terutama perangkat masjid dan desanya. Mereka ini akan menjaring generasi muda lulusan SMA sederajat untuk dididik menjadi Guru al-Quran. Terus jaringan pesantren di seluruh penjuru Dapil OKUT 5 yang akan mendidik para Calon Guru al-Quran dimaksud.

Jaringan pesantren itu, menurut Dedy, akan dibina melalui pengadaan Beasiswa Calon Guru al-Quran di Unuha. Selain untuk biaya studi di Unuha, akan diadakan juga biaya studi dan biaya hidup para peserta program Beasiswa di jaringan pesantren dimaksud.

“Program tidak muluk-muluk. Calon Peserta dikuliahkan di Nurul Huda tapi tidak harus mondok di Nurul Huda. Mungkin sekali mondok di jaringan pesantren yang banyak tersebar di Dapil OKUT 5 ini. Dapil Kita ini selain lumbung berasnya, kan juga lumbung pesantrennya OKUT,” jelas salah satu penggagas program beasiswa kerjasama NH, LEMKA dan Pemkab OKU Timur ini.

Dedy berkeyakinan bahwa dengan skema di atas kerukunan warga masyarakat di Dapil 5, khususnya, dan OKU Timur, umumnya, akan lebih terjamin. Sebab, masyarakat Komering sebagai fokus pembangunan dan jaringan pesantren berbasis komunitas Jawa sebagai ekosistemnya.

“Jadi, bagaimana kita membangun Komering lewat pesantren. Begitu saja sederhananya. Sebab, kalau itu terlaksana, kan jadi tanda kerukunan warga Kita. Lah, kalau sudah rukun, kan, akan sejahtera. Makanya Kita ajak bersatu bangun Komering itu. Mudah-mudahan Allah restu,” pungkas Dedy.*