Dimana pemasaran produk yang awalnya hanya melalui sistem mulut ke mulut, kini diharapkan dapat menjangkau pasar yang lebih luas berkat pemanfaatan teknologi digital.
Untuk itu jelas Gustina, fokus PKM ini adalah bagaimana memasarkan produk berbasis digital yang meliputi pemasaran produk melalui sosial media seperti, instagram dan facebook, kemudian pemasaran produk pada inovasi kemasan dan mendesain logo produk tahu bu siti bandarjaya.
Dalam pelatihan tersebut, pelaku usaha diajarkan cara efektif untuk mempromosikan produk mereka melalui media sosial, serta pentingnya branding dan desain kemasan yang menarik.
Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat secara signifikan meningkatkan visibilitas produk, dengan akun Instagram dan Facebook resmi yang telah diluncurkan.
Dengan inovasi kemasan vakum, produk tahu yang dihasilkan kini memiliki daya simpan yang lebih lama dan lebih higienis, memungkinkan distribusi yang lebih luas.
“Desain produk yang baru juga diharapkan dapat memperkuat identitas merek Tahu Bu Siti Bandarjaya di pasar,” jelas Gustina.
Melalui inisiatif ini tambah Gustina, diharapkan UMKM Tahu Bu Siti Bandarjaya tidak hanya dapat meningkatkan penjualan, tetapi juga memperkuat posisi mereka dalam peta industri makanan di Indonesia.
Untuk diketahui, kegiatan ini juga merupakan salah satu kegiatan yang dibiayai Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Nurul Huda.*
