“Dan RS nanti harus punya intensive care unit. Ini tantangan kedepan bagaimana menyiapkan SDM dan lainnya demi memberikan pelayanan terbaik,” jelasnya.
Saat ini menurutnya INASIA tengah berupaya menyediakan percepatan pelayanan intensive tersebut salah satunya dengan mendorong pendidikan sub spesialis pada para dokter anestesi agar mendapat bantuan beasiswa dari kementerian.
“Mari kita bersama mendukung percepatan ini sehingga akan semakin banyak dokter anestesi yang bekerja di unit perawatan intensive,” paparnya.
Kegiatan ini sendiri diikuti tak kurang 400 peserta serta narasumber dari dalam maupun luar negeri seperti Belgia dan UK.
Selain diisi dengan workshop, dalam rangkaian kegiatan tersebut, INASIA juga akan mencatatkam rekor MURI dengan memberikan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dengan peserta terbanyak 3000 orang pelajar di Indonesia.
Pelatihan BHD ini nantinya melibatkan semua kalangan termasuk para pelajar terutama mereka yang aktif di Palang Merah Remaja (PMR).
Selain membuka acara, Gubernur Herman Deru beserta rombongan juga melakukan peninjauan stand pameran.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua I Perdatin (Perhimpunan Dokter Spesialis Anastesiologi dan Terapi Intensive Indonesia) dr. Dedi Atila, Sp.An. Ti, Subsp, TI (K), Ketua IDI Wilayah Sumsel dr. Abla Ghanie Sp.THT. KL (K), Direktur Utama RSUP RSMH Palembang, dr. Siti Khalimah Sp.Kj, MARS, Ketua Panitia dr. Zulkifli, Sp, An.Ti, Subsp, Ti (K) dan sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel.*