“Kami merasa sangat bersyukur. Melalui berbagai program PPM, perusahaan berupaya menebar manfaat positif dan memastikan keberlanjutan. Penghargaan ini menjadi pemacu bagi kami untuk terus mendorong kemandirian dan transformasi ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasi,” kata Suhedi.
Suhedi menegaskan, PTBA sebagai BUMN tidak hanya berfokus pada kontribusi ekonomi. PTBA juga berkomitmen untuk berperan aktif dalam aspek sosial dan lingkungan melalui berbagai inisiatif.
PTBA telah mengembangkan 8 bidang PPM, yang mencakup pendidikan, kesehatan, pengembangan dan pembinaan kelompok, kemandirian ekonomi, sosial budaya, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, pembangunan infrastruktur dalam mendukung kemandirian PPM, dan PPM inovatif beserta PLTS irigasi.
Sebagai informasi, kegiatan penilaian Tamasya Award tahun ini dilakukan kepada 31 perusahaan pemegang Kontrak Karya (KK), 59 perusahaan pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), 842 perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) komoditas mineral logam, 2.900 perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) komoditas mineral bukan logam dan batuan, 955 badan usaha dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) komoditas batu bara, dan 9 perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Penilaian dilakukan oleh para tim penilai ahli yang independen dari berbagai Universitas yaitu Universitas Indonesia, Universitas Sriwijaya, Universitas Padjajaran, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta dan Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung serta Praktisi.