Setidaknya, akunya sekitar 100 warganya, ikut berkompetisi adu gasing memeriahkan HUT RI 78. Menurutnya, pembuatan gasing tidak sulit. “Kalau pulang dari kebun menjadi ole-ole orang tua bagi anaknya atau cucunya, pembuatannya hanya berbekal kayu dibentuk dan tali,” bebernya.
Pria tuna netra ini berharap, idenya ini bisa terus melestarikan permainan tradisional tersebut. “Agar ke depan, bisa terus dipertahankan dan tidak punah,” tutupnya. (rin)