Kepala Desa Bawang Tikar menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut.
“Kami senang sekali dengan inisiatif mahasiswa. Walaupun gapura sederhana dari bambu, tapi maknanya besar karena dibangun dengan gotong royong. Ini jadi kenangan sekaligus bukti nyata kerja sama antara mahasiswa KKN dengan masyarakat,” ujarnya.
Antusiasme warga terlihat saat proses pembangunan berlangsung. Warga, perangkat desa, hingga pemuda setempat ikut terlibat dalam mengumpulkan bambu, merangkai, hingga mengecat tulisan di gapura.
Salah satu warga, Pak Sumardi, mengungkapkan rasa bangganya. “Gapura ini mungkin sederhana, tapi kami merasa ikut memiliki karena dibangun bersama-sama. Kalau ada orang lewat, mereka bisa tahu inilah Desa Bawang Tikar.”

 
									










