Langkah ketiga, APEC perlu meningkatkan komitmen untuk menciptakan ekonomi bersih dan berkeadilan.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan investasi dan kebijakan perdagangan yang kondusif, mengembangkan teknologi inovatif, serta memberikan insentif untuk mendukung transisi ekonomi bersih.
“Mari kita tingkatkan kerja sama untuk pemulihan dan kebangkitan yang lebih kuat, baik secara lingkungan maupun ekonomi,” ujar Menko Airlangga kepada para pemimpin APEC yang hadir.
Dalam APEC Economic Leaders’ Meeting tersebut, para pemimpin Ekonomi APEC berhasil menyepakati 2022 APEC Leaders’ Declaration yang sampai pada hari pertama penyelenggaraan AELM masih mengalami kebuntuan mengenai isu perang Ukraina.
Untuk memecah kebuntuan, para pemimpin Ekonomi APEC sepakat untuk menggunakan rumusan dalam G20 Leaders’ Declaration mengenai isu tersebut, sehingga deklarasi dapat diterima oleh seluruh pihak.
“Indonesia merupakan satu-satunya negara yang tergabung dalam tiga forum kerja sama internasional, yaitu G20, APEC, dan ASEAN. Indonesia memiliki posisi sangat strategis untuk menjembatani ketiga forum kerja sama tersebut. Terdapat benang merah antara G20, APEC, dan ASEAN, yaitu semangat togetherness dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada,” tegas Menko Airlangga.
Dalam kegiatan tersebut, Menko Airlangga juga banyak menerima apresiasi dari para pemimpin Ekonomi APEC serta IMF, atas keberhasilan kepemimpinan Indonesia dalam Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.
Selain Leaders’ Declaration, pertemuan tersebut juga mengesahkan Bangkok Goals for the Bio-Circular-Green (BCG) Economy.
BCG Economy ini sebagai pendekatan bersama APEC untuk mewujudkan pemulihan ekonomi pasca pandemi, yang inklusif dan berimbang, guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tangguh serta berkelanjutan.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan AELM, Thailand melakukan serah terima Keketuaan APEC kepada Amerika Serikat sebagai penyelenggara APEC 2023 yang berfokus pada isu sustainability.
Turut hadir mendampingi Menko Airlangga dalam APEC Leaders’ Retreat Session 2 yakni Wakil Menteri Perdagangan, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Thailand, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu.
Juga hadir Staf Khusus Menko Perekonomian Bidang Penguatan Kerja Sama Internasional, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub-Regional Kemenko Perekonomian, serta Direktur Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu. (dep7/dft/fsr/hls/fin.co.id)