Setelah kami kaji bank itu minimal ada dana awalnya 20 miliar dan untuk mendirikan bank itu ternyata agak sulit Pak, masalah dana” Pak Triyanto. Dengan artian begini kita membuat dulu tempat operasional kekantorannya dulu, tenaga kerja, siapa direkturnya dan modalnya terduduk 20 miliar.
Setelah Pak Triyanto menghadap lagi kepada Bapak Bupati ternyata Bapak Bupati belum siap dananya kemudian Pak Triyanto dan rekan-rekannya berinisiatif membuat Cikal bakalnya yang berawal dari koperasi. Yang mana dirintis dari koperasi terlebih dahulu yang mana Koperasi ini sebagai embrio yang mengarah ke perbankan.
Seiring berjalannya waktu sambil menghimpun komunitas tersebut Bapak Triyanto dan rekan-rekan mempraktikkan bagaimana teknisnya dengan artian jika kita punya nasabah, nasabah itu agar tidak macet, karena kebanyakan ketika orang minjam itu banyak ngotot dan untuk mengembalikannya itu susah.
Yang mana hal tersebut akan menjadikan kredit macet. Mulai dari itu lah Pak Triyanto dan rekan-rekan merintis koperasi” Pak Triyanto Sanggup? ” Bapak Bupati.”Insya Allah” pak Triyanto”ya sudah, kalau Pak Tri Sanggup, sampeyan ketuanya saja”. Pak Bupati. Padahal dari pengajuan tersebut bapak Triyanto dan rekan-rekan belum merintis koperasi tersebut namun telah disetujui oleh Bapak Bupati.