Platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok menjadi sarana utama para mahasiswa dalam mengenalkan keripik daun sirih kepada khalayak.
Mereka membuat berbagai konten menarik, mulai dari foto produk yang menggugah selera, hingga video proses pembuatan.
Salah satu mahasiswa KKNT-15, Rifkan , mengungkapkan bahwa strategi promosi melalui media sosial ini cukup efektif.
“Kami melihat respons positif dari masyarakat. Banyak yang penasaran dan akhirnya ingin mencoba keripik daun sirih ini. Media sosial memang sangat membantu kami dalam menjangkau pasar yang lebih luas,” ujarnya.
Program KKN ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi mahasiswa dalam hal pengalaman dan pengetahuan, tetapi juga memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Jati Mulyo II.
Keripik daun sirih adalah salah satu contoh sukses dari bagaimana kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menciptakan perubahan yang signifikan.
Dengan semangat dan kreativitas yang terus dipupuk, diharapkan lebih banyak inovasi-inovasi lain yang akan lahir dari desa-desa di seluruh Indonesia.
Selain itu peran media sosial sebagai alat promosi tidak bisa diabaikan dalam era digital ini.*