“Melalui Rakor ini, Saya yakin Jenderal akan memberi terobosan, untuk mereduksi asap akibat Karhutla ini,” harapnya.
Sementara itu Danrem 044/Gapo Brigjen TNI M. Naudi Nurdika, S.I.P., M.Si., M.Tr (Han), dalam paparanya menyampaikan potensi terjadinya kebakaran lahan gambut di wilayah Provinsi Sumsel cukup tinggi mengingat luasnya lahan gambut mencapai 1.270.421 hektar yang yang tersebar dibeberapa Kabupaten meliputi Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin, Banyuasin, Muara Enim, Pali, Musi Rawas, dan Kabupaten Musi Rawas Utara.
“Adapun strategi penanggulangan karhutla melalui mitigasi dan pencegahan, diantaranya bloking canal, sumur bor, embung, desa tangkal, patroli darat dan udara, sosialisasi penyuluhan dan himbauan mengenai karhutlah, protap bersama, dan peta potensi bencana,” paparanya.
Danrem menambahkan yang manjadi permasalahan di lapangan saat pemadaman karhutla adalah lokasi kebakaran sulit dijangkau oleh petugas pemadaman, ditambah lagi karakteristik lahan gambut yang sulit dipadamkan.
“Berkat kerja keras semua pihak Karhutla di wilayah Provinsi Sumsel masih dapat dikendalikan dengan mengoptimalkan pemadaman dari udara (water bombing).,” tandasnya.
Rakor ini para Forkopimda Sumsel masing-masing Ketua DPRD Provinsi Sumsel Hj. RA Anita Noeringhati, S.H.,M.H, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil, Kapolda Provinsi Sumsel Irjen. Pol. Albertus Rachmad Wibowo, S.I.K., M.I.K, Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang. Kolonel Pnb Sigit Gatot Prasetyo, M.M.O.A.S.*