TABEL III
BIAYA PENGELOLAAN OPTIMALISASI LAHAN PERTANIAN
No | Uraian | Jumlah | Biaya/unit | Total Biaya |
1 | Pembuatan Kolam | 3 Petak | Rp 4.000.000/petak | Rp 12.000.000 |
2 | Pembuatan Gudang | 1 Unit | Rp 10.000.000 | Rp 10.000.000 |
3 | Kandang Sapi | 1 unit | Rp 5.000.000 | Rp 5.000.000 |
4 | Peralatan | 1 Paket | Rp 2.000.000 | Rp 2.000.000 |
5 | Indukan Sapi | 2 Ekor | Rp 12.000.000/Ekor | Rp 24.000.000 |
6 | Bibit Itik dan Pakan | 200 Ekor | Rp 30.000/Ekor | Rp 6.000.000 |
7 | Bibit Ayam dan Pakan | 200 Ekor | Rp 35.000/Ekor | Rp 7.000.000 |
8 | Bibit Ikan dan Pakan | 8.000 Ekor | Rp 8.000/Ekor | Rp 64.000.000 |
9 | Bibit sayuran | 1 paket | Rp 500.000 | Rp 500.000 |
Jumlah Kebutuhan Permodalan | Rp 130.500.000 |
- KENDALA DAN SOLUSI
Setiap kegiatan usaha tentunya aka nada kendala yang akan dihadapi, untuk itu kita harus mengetahui kendala-kendala yang dihadapi serta solusi yang dapat dipergunakan untuk mengatasinya.
- Kendala
Kendala yang dihadapi penulis pada waktu pengetrapan inovasi ini adalah sebagai berikut:
- Modal
ini merupakan kendala terbesar bagi para petani di pedesaan, biaanya mereka kurang adanya informasi terkait pinjaman murah dan tidak memiliki jaminan yang memadai serta rata-rata petani kita mempunyai ketakutan yang besar terhadap investasi yang padat modal.
- Gagal Panen
Gagal panen ini banyak penyebabnya seperti wabah penyakit, pemborosan pakan, keamanan, jatuhnya harga, melonjaknya harga pakan dan faktor non teknis lainnya.
- Pangsa Pasar
Bagi para pemula biasanya terkendala pada pemasaran hasil produksinya Ketika mereka panen pada sekala yang cukup besar. Hal ii diakibatkan pada panen yang bersamaan, minimnya informasi pasar dan ketergantungan hanya pada satu tengkulak sehingga harga dikendalikan oleh tengkulak.
- Solusi
Tentunya tidak ada permasalahan tanpa ada solusinya, selama ujicoba dua tahun penulispun mengalami beberapa kendala di atas sehingga dengan pengalam serta terus belajar dapat menemukan solusi sebagai berikut:
- Modal
Untuk menghadapi kendala permodalan pada waktu itu penulis memanfaatkan Lembaga-lembaga keuangan yang ada seperti Kridit Usaha Rakyat dari perbakan dan Lembaga Koperasi yang banyak tersebar di Sumatera Selatan. Melalui Dinas Perikanan saat ini juga memberikan kridit LPUMK kusus utuk petani atau kelompok peternak Ikan dengan suku bunga yang relative murah mencapai 3% setahun.
- Gagal Panen
Untuk mengantisipasi ini tentunya petani harus banyak belajar dan mendapatkan penyuluhan dari dinas-dinas yang membidangi seperti Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Peternakan dan perikan , Dinas Koperasi dan UKM atau Lembaga swasta lainya. Selain itu perlu adanya pembuatan pakan alternatif dalam mengantisipasi lonjakan harga pakan. Dari segi keamanan perlu juga dipasang CCTV untu memantau kondisi kolam dan usaha lainnya.
- Pangsa Pasar
Sebagai usaha mendapatkan pangsa pasar yang layak para petani perlu membentuk komunitas atau kelompok usaha sehingga dengan komunitas tersebut petani akan mendapatkan informasi pasar setiap saat sehingga pemasaran tidak terantung pada pasar lokal saja. Selain itu dengan adanya kelompok usaha ini seperti Podakan akan lebih mudah bagi dinas terkait dalam memberikan penyuluhan.
- KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah mengulas uraian di atas maka penulis dapat memberikan kesimpulan dan saran terhadap kegiatan Optimalisasi Lahan Pertanian Menuju SUMSEL Mandiri Pangan.
- Kesimpulan
Dengan adanya Optimalisasi Lahan Pertanian ini sangat membantu pemerintah dalam menyiapkan ketersediaan pangan bagi masyarakatnya, selain dari pada itu kegiatan ini akan menjadi inspirasi masyarakat dalam meningkatkan pendapatannya melalui keterbatasan lahan yang dimilikinya, mengingat saat ini semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk dan semakin sempitnya lahan pertanian, sehingga Masyarakat petani perlu dipacu dalam pengeloaan lahannya secara cerdas untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.
- Saran
Banyak hal yang dapat dilakukan Masyarakat dan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan, melalui bidang pertanian ini maka penulis memberikan saran dari artikel ini sebagai berikut:
- Mengingat semakin sempitnya lahan dan meningkatnya jumlah penduduk perlu adanya sosialisasi dan pelatihan bagi para petani terkait pengelolaan lahan yang lebih efektif dan efisien sehingga mampu memberikan hasil yang optimal.
Demikian ulasan tentang Literasi Optimalisasi Lahan Pertanian Menuju SUMSEL Mandiri Pangan semoga dapat menjadi contoh dan motivasi para petani dalam meningkatkan pendapatan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah Sumatera Selatan khususnya dan wilayah Indonesia pada umumnya.
Martapura, 20 September 2023
Penyusun
Didik Riyadi, SE
|