OPINI

OPTIMALISASI LAHAN PERTANIAN  MENUJU SUMSEL MANDIRI PANGAN KABUPATEN OGAN KEMERING ULU TIMUR PROVINSI SUMATERA SELATAN

×

OPTIMALISASI LAHAN PERTANIAN  MENUJU SUMSEL MANDIRI PANGAN KABUPATEN OGAN KEMERING ULU TIMUR PROVINSI SUMATERA SELATAN

Sebarkan artikel ini

DALAM RANGKA LOMBA LITERASI TINGKAT SUMATERA SELATAN

I. JUDUL LITERASI

OPTIMALISASI LAHAN PERTANIAN MENUJU SUMSEL MANDIRI PANGAN

  1. KATEGORI LOMBA

LITERASI KARYA ILMIAH

  • DISKRIPSI / LATAR BELAKANG

Pada saat ini dunia menghadapi krisis pangan yang luar biasa dampaknya bagi kehidupan manusia, hal ini diakibatkan adanya perang ukraina, badai El Nino dan tentunya pertumbuhan jumlah penduduk dunia. Apabila suatu negara tidak segera mengantisipasi kondisi di atas maka dimungkinkan akan terjadi  dampak  kelaparan bagi penduduknya.

Sumatera Selatan  sebagai lumbang energi dan lumbung pangan nasional tentunya harus mampu mengantisipasinya dengan membuat inovasi  atau terobosan-terobosan baru dalam mengoptimalkan lahan pertaniannya. Walaupun saat ini lahan pertanian dan perkebunan di wilayah Sumatera masih sangat luas, dari tahun ketahun akan semakin menyempit yang diakibatkan dengan bertambahnya jumlah penduduk dan juga penguasaan lahan oleh para investor untuk menunjang kebutuhan industri.

Dampak  krisis pangan yang terjadi di dunia saat ini sudah mulai kita rasakan dengan semakin naiknya harga kebutuhan pokok terutama beras dan ikan, bahkan harga beras sudah meyentuh level di atas Rp 12.000/Kg pada tempat produksinya. Dan diprediksi harga ini akan semakin melambung mengingat ketergantungan impor negara kita masih sangat tinggi.

Melihat kondisi tersebut maka penulis saat ini melakukan suatu terobosan inovasi dalam mengoptimalisasi pengeloaan lahan dengan diversifikasi produk yang dihasilkan sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian sekaligus pendapatan petani dengan lahan yang terbatas.

  1. TUJUAN DAN MANFAAT INOVASI

Dengan adanya inovasi atau literasi  Optiomalisasi Lahan Pertanian Menuju Sumsel Mandiri pangan   ini bertujuan sebagai berikut:

  1. Diversifikasi hasil pertanian dengan lahan yang terbatas.
  2. Memberikan contoh kepada masyarakat luas dalam meningkatkan pendapatan dengan ketrbatasan pada pengelolaan lahan pertanian.
  3. Membantu Pemerintah Daerah dalam usaha mendorong pertumbuhan Ekonomi dan sebagai Lumbung Pangan Nasional

Sedangkan manfaat yang diperoleh dengan adanya inovasi Optiomalisasi Lahan Pertanian Menuju Sumsel Mandiri pangan ini adalah

  1. Memberikan peningkatan pendapatan yang signifikan dengan keterbasan lahan pertanian.
  2. Dapat memberikan contoh dan motivasi bagi para petani pemula .
  3. Dapat memenuhi kebutuhan pokok pengelola terutama ikan, daging dan sayuran.
  1. SPESIFIKASI TEKNIS PRODUK INOVASI

Spesifikasi teknis dari inovasi ini adalah sebuah kegiatan dibidang pertanian, peternakan dan perikanan dalam satu lahan dengan luasan 20 M x100 M dimana didalamnya dapat menghasikan produk-produk sebagai berikut :

  1. Ikan patin/Lele dengan kapasitas mencapai 9 ton per tahun
  2. Sapi 2 ekor per tahun
  3. Pembesaran Bebek 600 Ekor per tahun .
  4. Ayam 600 Ekor per tahun
  5. Sayuran ( Terong, Bayam, Kangkung, Genjer, Kacang panjang, Gambas, Cabai dan lain lain ) dimana produk hasil pertaniannya bersifat organik mengingat pupuk yang digunakan berasal dari permentasi kotoran ternak yang dihasilkan dan air kolam yang banyak mengandung unsur hara.
  1. PROSES PEMBUATAN / PELAKSANAAN INOVASI

Proses pembentukan dan pembuatan inovasi dibidang pertanian ini tidaklah terlalu sulit, akan tetapi dibutuhkan motivasi, keuletan dan kemauan yang tinggi bagi para pelaku usahanya. Hal ini sudah dilakukan oleh penulis secara langsung walaupun sebagai kegiatan usaha sampingan akan tetapi memberikan hasil yang cukup menggembirakan.

Beberapa tahapan yang dipersiapkan adalah:

  1. Penyiapan lahan pertanian, bisa lahan sawah atau perkebunan dengan luasan lahan minimal 20 M x 100 M, dengan syarat untuk kolam dapat menampung air dan tidak mudah kering karena rembasan.
  2. Sarana Pengairan bisa dari irigasi atau air tanah dengan cara mengebor. (Yang saat ini dilakukan oleh penulids dengan memanfaatkan air irigasi teknis, namun demikian juga dipersiapkan sumur bor untuk antisipasi ketika irigasi tidak mengalir).
  3. Penyiapan kandang ayam, kandang Itik, Kandang sapi dengan konsep sederhana serta gudang untuk tempat menyimpan peralatan dan stok pakan.
  4. Penyiapan bibit ikan dan bibit sayuran sebagai penunjang kegiatan.
  5. Proses pengelohan lahan.
  6. Penyebaran bibit ikan, tenak dan penanaman bibit sayuran
  7. Perawatan
  8. Pemanenan hasil produksi
ALUR / PROSES PEMBENTUKAN KAMPUNG KOPERASI

Desa Wanabhakti, Kec. Madang Suku III, Kab. OKU Timur

Persiapan lahan dan  Sarana pendukung Perikanan, peternakan dan Sayuran
Pembangunan Sarana dan Prasarana dan Pengolahan lahan

KSP Mitra Sejahtera

Penaburan bibit ikan, tanaman dan pemeliharaan

 

Beberapa Produk Yang dihasilkan

1.      Ikan patin/Lele

2.      Ternak Sapi

3.       Bebek  Pedaging .

4.      Ayam Crosing

5.      Sayuran ( Terong, Bayam, Kangkung, Genjer, Kacang panjang, Gambas, Cabai dan lain lain )

Penjualan Hasil produksi
Sosialisasi Pada Masyarakat Petani pada Umumnya

KEUNIKAN INOVASI

Keunikan dari Inovasi ini selain baru juga mampu memberikan diversifikasi hasil usaha pada lahan yang terbatas dan memberikan efisiensi pengelolaan karena banyak produk lain yang dapat dimanfaatkan seperti  limbah dari kotoran ternak dan juga air kolam ikan yang banyak mengandung unsur hara dan dibutuhkan oleh tanaman sayuran, selain itu karena pengelolaan pada satu tempat kegiatan usaha maka akan memberikan sefisiensi dalam tenaga kerja atau pelaku usahanya. 

  • CIRI KHAS DARI INOVASI

Ciri khas dari inovasi ini adalah kolaborasi  produksi berbagai macam hasil perikan, peternakan dan perkebunan dalam satu hamparan lahan yang terbatas dan dapat memberikan hasil yang optimal.Model pengelolaan lahan yang seperti ini masih sangat jarang dilakukan oleh para petani kita. 

  1. APLIKASI DAN HASILNYA

Aplikasi dalam pelaksanaan kegiatan atau karya ilmiah dalam bidang pertanian ini sudah dilakukan dan dirintis oleh penulis selama dua tahun dengan berbagai percobaan secara bertahap. Dari beberapa hasil percobaan saat ini sudah dapat memberikan hasil atau pendapatan yang melebihi ketika lahan tersebut dikelola dengan  satu jenis produk saja yaitu padi.  Perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

TABEL I

 DIVERSIFIKASI PRODUK DALAM LAHAN 20 M X 100 M

No Produk Panen Satu Tahun Jumlah Harga Jumlah Penjualan Rata rata Keuntungan 25 % , Sapi 100 %
1 Ikan 4.500 Kg 2 Kali 9.000 Kg Rp 18.000 Rp 162.000.000 Rp 40.500.000
2 Bebek 200 Ekor 3 Kali 600 Ekor Rp 40.000 Rp   24.000.000 Rp   6.000.000
3 Ayam 200 Ekor 3 Kali 600 Ekor Rp 45.000 Rp   27.000.000 Rp   6.750.000
4 Sapi 2 Ekor 1 Kali      2 Ekor Rp 7.000.000 Rp   14.000.000 Rp 14.000.000
6 Sayuran (Terong, Kangkung, Genjer, Bayam, Kacang Panjang, Gambas dll) Tambahan Produk yang tidak dinilai dengan uang
  Jumlah   Rp 66.500.000

 

TABEL II

SATU PRODUK DALAM LAHAN 20 M X 100 M

No Produk Panen Satu Tahun Jumlah Harga Jumlah Penjualan Rata rata Keuntungan 70 % ,
1 Padi 1.000 Kg 2 Kali 2.000 Kg Rp 6.000 Rp 12.000.000 Rp 8.400.000
  Jumlah   Rp 8.400.000

Dilihat perbandingan pada tabel di atas terlihat jelas bahwa pendapatan lahan pertanian yang dikelola dengan diversifikasi produk mampu memberikan pendapatan yang lebih signifikan, dimana dalam seperempat Bau yaitu 20 M x 100 M mampu menghasilkan pendapatan Rp 66.500.000 per tahun   atau kalau di rata-rata Rp  5.542.000 per bulan sedangkan apabila hanya ditanami padi saja menghasilkan Rp 8.400.000 atau kalua dirata-rata Rp 700.000 per bulan. Selain itu dengan diversisifikasi produk menghasilkan produk tambahan dari sayuran yang dapat dipergunakan memenuhi kebutuhan rumah tangga. 

  1. PROSPEK INOVASI

Dengan inovasi Optimalisasi Lahan Pertanian Menuju Sumsel Mandiri Pangan ini sangat besar, mengingat kegiatan ini sangat mudah diterapkan sesuai dengan kondisi wilayah dan potensi yang ada, selain dari pada itu dengan pengetrapan inovasi ini mampu memberikan penghasilan yang signifikan bagi petani serta dapat mengkolaborasikan produk-produk pertanian, perternakan, perikanan serta perkebunan sesuai dengan kemampuan dan daya Tarik dari masing-masing petani.   

  1. ANGGARAN YANG DIPERLUKAN UNTUK PENGETRAPAN INOVASI

Anggaran yang diperlukan dalam mewujudkan Inovasi ini  memang cukup besar bagi para petani, namun apabila dilihat dari perbandingan pendapatan yang akan diterima tentunya investasi kegiatan ini sangat menjanjikan kedepannya. Diluar penyediaan lahan pertanian total biaya yang diperlukan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :